Urbanisasi = Pengangguran + Kemiskinan
![]() |
Urbanisasi |
Pembangunan dan kemiskinan bagaikan dua sisi mata uang yang tak
terpisahkan, Pembangunan bertujuan untuk mensejahterakan Masyarakat (mengurangi
tingkat kemiskinan) dan kemiskinan juga merupakan sebuah konsekuansi logis dari
proses pembangunan sebagai akibat atau dampak dari penyelengaaran pembangunan
itu sendiri.
Perkembangan sebuah
kota dipengaruhi dengan adanya urbanisasi berdasarkan aspek demografi, ekonomi,
dan sosial. Berkaitan dengan aspek demografi, pertumbuhan penduduk di perkotaan
ini disebabkan oleh pertumbuhan alami penduduk maupun migrasi penduduk. Selain
itu, perkembangan tersebut juga disebabkan oleh adanya perubahan ekonomi yang
dapat dilihat dari adanya pergeseran lapangan pekerjaan dari sektor pertanian
ke sektor non pertanian, seperti perdagangan dan industri. Sedangkan
berdasarkan aspek sosial, perkembangan wilayah perkotaan dapat dilihat dari adanya
perubahan pola pikir dan gaya hidup masyarakatnya (Mc Gee dalam Amelia
Rengrapratiwi; 2009- 12)
Kemajuan kota selalu diiringi oleh perubahan
positif dan negatif. Perubahan positif terlihat dengan adanya pertumbuhan
ekonomi yang cukup pesat serta adanya pembangunan fisik (gedung dan
Infrastruktur lainnya). Keadaan seperti ini menciptakan dinamika perkotaan,
perubahan penggunaan lahan, serta munculnya permukiman legal dan ilegal serta
permasalahan lain. Selain itu, wilayah perkotaan yang semakin tumbuh dan
berkembang juga menyebab terjadinya arus urbanisasi sehingga merubah komposisi
masyarakat menjadi lebih heterogen. Heterogenitas tersebut selanjutnya lebih
jelas terlihat dari adanya kegiatan disektor formal dan informal perkotaan. Sektor Informal menampung penduduk dengan tingkat pendidikan yang
rendah sedangkan untuk sektor formal menampung penduduk dengan tingkat pendidikan tinggi Selain itu, adanya permukiman
kumuh dengan keterbatasan sarana dan prasarana pendukung menunjukkan adanya
kantong-kantong kemiskinan di perkotaan.
Ternate merupakan salah
satu kota yang memiliki problem seperti itu karena disebabkan oleh pertambahan
jumlah penduduk tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas pelayanan. Dalam kurun
waktu 4 tahun (2007-2010), kepadatan penduduk mengalami kenaikan seiring dengan
kenaikan jumlah penduduk (lihat Tabel 1).
Jumlah Penduduk Kota Ternate
Tabel. 1
No
|
Tahun
|
Jumlah
Penduduk
|
1
|
2010
|
185.705
|
2
|
2009
|
184.473
|
3
|
2008
|
179.715
|
4
|
2007
|
176.839
|
Sumber : Ternate dalam Angka 2008
-2011
Perkembangan dan
pertumbuhan yang begitu pesat, secara fisik mengakibatkan wilayah Kota Ternate
dituntut untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan lokasi untuk berbagai kegiatan
yang diminati dan dikembangkan oleh dunia usaha ataupun oleh masyarakat
sehingga Kota Ternate mengalami perluasan wilayah dengan cara melakukan reklamasi kawasan Pantai
di Pulau Ternate mulai pada tahun 2005-Sekarang.
Perkembangan Kota
Ternate juga diindikasikan dari adanya peningkatan perekonomian yang semakin
meningkat menjadi 7.96 % pada tahun 2010 (Monografi Kota Ternate tahun 2011)
Sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi Kota Ternate yang semakin meningkat
ternyata permasalahan mengenai kemiskinan perkotaan semakin nyata. Penduduk miskin
Kota Ternate pada tahun 2009
7210 Jiwa, tahun 2010 8400 jiwa menjadi 13.341 pada tahun 2011, sedangkan jumlah pengangguran Kota Ternate
meningkat dari 10.283 orang pada tahun 2009 menjadi 18.500 orang pada tahun 2011
(lihat tabel 2).
Berdasarkan
observasi dilapangan saat pengambilan data awal penelitian pada awal tahun ini
(2012) dilapangan dan data resmi statistik yang dikeluarkan oleh BPS Kota
Ternate kemiskinan di Kota Ternate selain disebabkan oleh tingginya urbanisasi
dari kab/kota didalam propinsi Maluku Utara juga dari propinsi sekitar (Sulawesi
dan Gorontalo) yang menyebabkan meningkatnya angka pengangguran, juga karena
keberpihakan Pemerintah atau rezim yang berkuasa terhadap salah satu suku atau
komunitas untuk melakukan usaha sehingga menyebabkan ketimpangan pendapatan di Kota
Ternate.
Jumlah Penduduk Miskin dan Pengangguran di Kota Ternate
Tabel 2
No
|
Tahun
|
Jumlah Penduduk Miskin
|
Jumlah Penganguran
|
1
|
2009
|
7.210
|
10.283
|
2
|
2010
|
8.400
|
14.568
|
3
|
2011
|
13.341
|
18.500
|
Sumber:
Berita resmi BPS Kota Ternate 2010-2012 (diolah)
Menurut Rustian Kamaluddin, Kemiskinan yang terjadi diperkotaan
disebabkan oleh beberapa hal :
- Kepemilikan dan Akses Terhadap Tanah yang Sulit dan Sangat Terbatas
2. Rumah Berfungsi Ganda serta Kepemilikannya
Sangat Berisiko dan Kebanyakannya Ilegal.
3. Tingkat Pendidikan Keluarga Sangat Rendah dan Ketergantungan Hidup Keluarga yang Besar
4. Kondisi Lingkungan Buruk Yang Berisiko
Penyakit dan Akses/Tingkat Kesehatan Yang Sangat Rendah
5. Status Pekerjaan Tidak Menentu dan Bekerja
Seadanya Sebisa Mungkin Serta Tingkat Pengangguran Yang Tinggi
6. Sangat Terbatasnya Akses ke Fasilitas Dasar
Perkotaan
Dari semua penyebab kemiskinan yang
disebutkan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kemiskinan yang terjadi di
perkotaan dapat digolongkan kedalam kemiskinan struktural. Kemiskinan yang hadir dan muncul bukan karena takdir, bukan
karena kemalasan, atau bukan karena karena keturunannya miskin. Namun kemiskinan struktural merupakan
kemiskinan yang muncul dari suatu usaha pemiskinan. Pemiskinan yang dilakukan
oleh sebuah sistem Negara. Para pakar strukturalis menyatakan bawah kemiskinan
ini timbul karena adanya hegemoni dan karena adanya kebijakan negara dan
pemerintah atau orang-orang yang berkuasa, dimana orang yang termarjinalkan
semakin termarjinalkan saja.
Sumber : Latar Belakang Proposal Penelitian
Sumber : Latar Belakang Proposal Penelitian
"Permasalahan
Pembangunan Kota Ternate
(Studi Kasus Tentang Respon Kebijakan Pemerintah Kota
Dalam Mengatasi Kemiskinan
Masyarakat Kota Urban
Poverty di Kota Ternate)
Ngayogyakarto 5 Juli 2012
By. Abu Al-Qalby
Tags:
Catatan Pinggir
0 komentar