LURAH; Pemimpin tanpa ”Kuasa”

14.55.00 / Prabu Suleman
Setelah membaca tulisan Syahroni A Hirto di kolom opini Malut Post edisi 20 November 2014 tentang “SKPD Kelurahan; catatan peningkatan status kelurahan menjadi SKPD”. Keresahan dalam bentuk kritik yang disuarakan, membuat saya bertanya-tanya apa kritik itu lahir dari sebuah proses menelaah isu dengan

Mendahulukan si Miskin [catatan dari ngayogyakarto buat Maluku Utara]

15.42.00 / Prabu Suleman
“"Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi." Ada seorang sahabat bertanya; ‘bagaimana maksud amanat disia-siakan? ‘ Nabi menjawab; "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu." (Buhari– 6015)” Kutipan hadits diatas setidaknya bisa memberi kita langkah mitigasi dalam berdemokrasi, sejatinya

“Bari fola; Modal sosial dan instrumentasi Masyarakat Tangguh Bencana”

18.56.00 / Prabu Suleman
Masyarakat tangguh bencana adalah masyarakat yang  mampu mengatasi kerusakan yang disebabkan terjadinya bencana alam, dengan cara mempertahankan struktur sosial pra-bencana mereka, atau menerima perubahan kecil atau besar untuk bertahan hidup.[1] Bencana adalah peristiwa yang menimbulkan ancaman bagi manusia, lingkungan, struktur masyarakat, dan ekonomi.
Page 1 of 512345Next »Last